Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (POLKESYO) selenggarakan The 7th International Conference on Health Science tahun 2020



06 Aug 2020




 

Direktur Polkesyo,Joko Susilo, SKM., M.Kes (tengah) saat memberika sambutan pada pembukaan ICHS.

Direktur Polkesyo,Joko Susilo, SKM., M.Kes (tengah) saat memberika sambutan pada pembukaan ICHS.

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta  yang memiliki visi menjadi institusi rujukan tingkat nasional sekaligus mengemban misi meningkatkan pendidikan, penelitian, dan layanan masyarakat memegang peranan penting dalam pengembangan ilmu kesehatan menyelenggarakan konferensi internasional setiap tahun.  Pada konferensi  The 7th International Conference on Health Science tahun  (ICHS) 2020 tahun 2020 ini  digelar pada hari selasa,  4 Agustus 2020  secara zoominar dan youtube dengan topiknya adalah Covid-19: Fight or make peach?” Ketua Panitia Dr. Heru Subaris Kasjono, SKM., M. Kes selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Polkesyo  menyampaikan tema tersebut dipilih mengingat pentingnya melakukan tindakan untuk penanganan masalah Corona Virus-19 dan  untuk mendukung SDGs untuk meningkatkan taraf kesehatan, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Yogyakarta berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam pencegahan penularan Corona Virus-19 di Indonesia melalui berbagai aktivitas berbasis masyarakat, diantaranya dengan membentuk Satuan petugas pencegahan penyebaran Covid-19 dengan berbagai aktifitas baik di dalam kampus maupun di luar kampus dalam upaya  promotive dan preventif.

Pada acara tersebut, sambutan disampaikan oleh Joko Susilo, SKM., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, dan  dibuka secara resmi oleh Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp. THT-KL(K), MARS selaku Kepala Badan BPPSDMK Kemenkes RI. Narasumber  ICHS tahun 2020:  Prof. Teresa tsien,  Honorary Consultant Smart Ageing Hub and Institute of Active Ageing Hong Kong Polytechnic University;  Prof. Dr. Omer ACER, Medical Faculty Departement of Medical Microbiology, Siirt University, Turki; Dr. Mondastri Korib Sudaryo, MS, DSc, Universitas Indonesia; Narasumber dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta: Dr. Slamat Iskandar, SKM, M.Kes; Bambang Supriyanto, SSi, M.Sc dan Hesty Widyasih, SSiT, M.Keb.

Materi yang disampaikan pada sesi pertama antara lain New normal  mengalami hambatan dalam penerapannya di Indonesia karena alasan sosioekonomi sehingga pemerintah perlu memperkuat kontrol saat pandemik.  Konsep herd immunity bukanlah sesuatu yang baru, namun konsep ini tidak direkomendasikan untuk dijalankan karena masalah etik, dan dapat melumpuhkan basis kesehatan. Dengan kondisi seperti ini, ketahanan pangan tingkat keluarga sangat memberikan efek terhadap risiko terserang penyakit. Situasi pandemic yang terjadi saat ini, sangat rentan sekali untuk terjadi gangguan Kesehatan mental. Tidak hanya pada usia lanjut, namun juga rentan terjadi disemua usia. Orang tua perlu sekali mendampingi remaja dengan attachment yg berkualitas untuk menjaga kesehatan mental. Bambang Supriyanta, S.Si, M.Sc menambahkan bahwa diagnosis laboratorium untuk menegakkan diagnosis Covid-19 yang sensitivitas dan spesivisitas tinggi adalah rt PCR, sedangkan Rapid Diagnosis Test (RDT) yang digunakan untuk mendetesi adanya antibodi akibat infesi SARS-CoV-2 oleh WHO tidak direkomendasikan. Antibodi yang timbul berupa Imunoglobulin M (IgM), setelah penderita terinfeksi SARS-CoV-2 dan timbul gejala selama kira-kira tujuh  hari dan Imunoglobulin G (IgG) setelah 14 hari. Dalam waktu tersebut, apabila penderita telah terinfeksi SARS-CoV-2 dapat menularkan ke orang lain. WHO merekomendasikan RDT digunakan untu kepentingan surveilans dan penelitian epidemiologi. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa sensitivitas RDT tergantung pada waktu pengambilan sampel setelah timbul gejala. Sensitivitas dan spesifisitas rtPCR tinggi, karena dapat mendetesi genom virus penyebab COVID-19.

ICHS ini terselenggara  atas kerja sama Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dengan Ikatan Alumni Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Novakesmas (Inovasi Teknologi Terapan Bidang Kesehatan Masyarakat) Polkesyo. Peserta ICHS berasal dari Hongkong, Turki,  Republika Demokratik Timor Leste, dan Pakistan.

dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp. THT-KL(K), MARS selaku Kepala Badan BPPSDMK Kemenkes RI membuaka acara ICHS secara resmi

dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp. THT-KL(K), MARS selaku Kepala Badan BPPSDMK Kemenkes RI membuaka acara ICHS secara resmi

Pemaparan Materi oleh Prof. Teresa tsien, Honorary Consultant Smart Ageing Hub and Institute of Active Ageing Hong Kong Polytechnic University.

Pemaparan Materi oleh Prof. Teresa tsien, Honorary Consultant Smart Ageing Hub and Institute of Active Ageing Hong Kong Polytechnic University.

 

Pemaparan Materi oleh Prof. Dr. Omer ACER, Medical Faculty Departement of Medical Microbiology Siirt University, Turki

Pemaparan Materi oleh Prof. Dr. Omer ACER, Medical Faculty Departement of Medical Microbiology Siirt University, Turki

 

Pemaparan materi oleh Mondastri Korib Sudaryo, MS, DSc, Universitas Indonesia

Pemaparan materi oleh Mondastri Korib Sudaryo, MS, DSc, Universitas Indonesia

 

Pemaparan Materi oleh Dr. Slamet Iskandar, SKM, M.Kes

Pemaparan Materi oleh Dr. Slamet Iskandar, SKM, M.Kes

 

Pemaparan Materi oleh Bambang Supriyanta

Pemaparan Materi oleh Bambang Supriyanta

Pemaparan Materi Hesty Widyasih, SSiT, M.Keb.

Pemaparan Materi Hesty Widyasih, SSiT, M.Keb.

Dokumentasi Peserta ICHS 7TH

Dokumentasi Peserta ICHS 7TH

Dokumentasi Peserta ICHS 7TH

Dokumentasi Peserta ICHS 7TH